1

sitti1

iklanblogger2,5 dan 3

Rabu, 07 Mei 2014

Syarat dikabulkannya do'a

dari kitab Al Wafi yang ditulis DR. Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu yang di terjemahkan oleh Muhil Dhofir Lc.

Anas ra. berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersaba, Allah swt berfirman: “Hai anak Adam, selama kalian mau berdoa dan berharap kepada-Ku, pasti Kuampuni dosa yang pernah kalian lakukan, dan Aku tidak peduli. Hai anak Adam, seandainya dosa kalian membumbung setinggi langit lalu kalian memohon ampun kepada-Ku, pasti Ku-ampuni. Hai anak Adam, seandainya kalian datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, asalkan tidak menyekutukan Aku, pasti Aku mendatangimu dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula.” (HR Tirmidzi, dia berkata: hadits ini hasan shahih)

Syarat dikabulkannya do'a:

a. Konsentrasi dan penuh harapan

Kehadiran hati dan harapan akan dikabulkannya doa, menjadi penyebab terpenting dikabulkannya do'a.
Abu Hurairah ra. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, "berdoalah kepada Allah dengan harapan akan dikabulkan. Karena
Allah tidak akan menerima doa dari hati yang lalai dan kosong dari harapan. (HR. Tirmidzi)

b. Penuh keyakinan

 Dalam berdoa seorang harus yakin dan tidak boleh menampakkan keraguan, baik dalam hati maupun ucapannya.
Rasulullah saw. melarang seorang berdoa dengan mengucapkan, "Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau berkenan." Akan tetapi, dalam berdo'a, harus dengan perasaan yakin. Karena Allah swt. akan berbuat apa saja tanpa ada yang memaksa." (HR. Muslim)

c. Bersungguh-sungguh

Allah swt. senang pada hamba-Nya yang menampakkan kesungguhan ibadah dan mengungkapkan segala kebutuhannya kepada-Nya. Dengan harapan Allah swt. akan memenuhi permintaannya.
Selama seorang hamba berdo'a dengan sungguh-sungguh dan benar-benar mengharap untuk dikabulkan, berarti ia telah mendekati untuk dikabulkan.

Orang yang mengetuk "pintu", besar kemungkinan akan dibukakan "pintu"
Allah swt. berfirman "Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Al-A'raf: 56)

d. Tidak terburu-buru

Rasulullah saw. melarang seorang mukmin meninggalkan doa karena doanya belum juga dikabulkan. Bahkan Rasulullah saw. menganggapnya sebagai faktor tidak dikabulkannya doa. Karenanya, seseorang dituntut senantiasa berdoa dan tidak putus harapannya kepada Allah swt.

Rasulullah saw. bersabda, "Akan dikabulkan doa seseorang, selama ia tidak terburu-buru minta dikabulkan doanya, hingga mengatakan "Saya telah berdoa kepada Tuhanku namun belum juga dikabulkan." (Muttafaq alaih)

e. Rezeki yang Halal

Faktor penting dikabulkannya doa adalah rezeki yang halal. Sebaliknya faktor tidak dikabulkannya doa adalah ketidakpedulian seseorang terhadap halal atau haramnya rezekinya. Rasulullah saw. bersabda
"Seorang laki-laki yang mengulurkan kedua tangannya ke langit, seraya berdoa, "Ya Tuhan. Ya Tuhan." Sedangkan makanan, minuman, dan pakaiannya haram. Ia kenyang dengan barang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?" (HR. Muslim dan yang lain)
Dalam hadits yang lain, beliau bersabda, "Hai Sa'd, makanlah dari makanan yang baik (halal), niscaya doamu akan selalu dikabulkan." (HR. Thabrani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar